!!!!!!!!!......PIMPINAN REDAKSI (HAKAN SYUKUR)BESERTA SELURUH PENGURUS GORESAN TINTA ANAK PMII MENGUCAPKAN SELAMAT DATANG DIBLOGER GOSTA PMII Se-Kota Mataram.......!!!!!!!! NACO (NO ACTION COMENT ONLY)

Pages

Kamis, 23 Desember 2010

Eksistensi Mahasiswa : antara PT, Dosen Dan mahsiswa

Eksistensi mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat, di yakini memiliki nilai dan peran lebih, sehingga status sosialnya cukup di perhitungkan. Kemampuan intelektual, skill, keterampilan dan yang tidak kalah mungkin kemampuan verbal dalam menghadapi dan mempengaruhi masyarakat adalah sederetan nilai tawar bagi mahasiswa. di banding dengan kaum muda seusianya. Maka, tidaklah berlebihan jika mahasiswa di anggap sebagai komunitas “maha”. Dalam peranannya, mahasiswa sangat berarti bagi masyarakat, baik dalam hal pemikiran, tenaga maupun lainnya. Sehingga akan sangat naïf jika kemampuan tersebut tidak 

termanifestasikan secara empiris. Secara akademik, Perguruan Tinggi sebagai rahim intelektual mahasiswa, mempunyai misi untuk masyarakat. Misi yang di kenal dengan Tri Darma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat) tersebut, merupakan wahana untuk membekali mahasiswa dalam menghadapi masyarakat nantinya. Karena gelombang zaman meniscayakan masyarakat untuk semakin cerdas dan tanggap, dan mahasiswalah yang akan menjadi motor penggeraknya, untuk mengawali semua itu.
Kenyataan-kenyataan seperti ini yang selalu kita harapkan bersama demi menjadi mahsiswa yang produktif (mahasiswa yang siap pakai). Mahasiswa yang menjadi tolak ukur intelektual bagi masyarakat. Akan tetapi kita sebagai mahsiswa juga perlu tahu akan jati diri yang sesungguhnya yaitu “maha”. Secara Pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa merupakan sesuatu yang tak dapat dielakkan. Mengingat masyarakat sebagai komunitas besar dari individu, menuntut untuk mencapai kehidupan yang sejahetera. Maka sebuah ketepatan ketika Perguruan tinggi mempunyai Tri darma, meski harus membayar mahal untuk konsisten dalam implementasinya. Sampai di sini, menarik kemudian untuk membaca sejauh mana peran dan pengabdian mahasiswa bagi masyarakat. Dan sejauh mana perguruan tinggi memberikan pengajaran tentang tri darma kepada mahasiswa.

Fakultas dakwah yang kemudian menjadi barometer mahasiswa dalam pertumbuhan diri baik komunikasi mapun pengembangan tidak ubah seperti pendidikan. Contoh riil keadaan ini adalah alumni fakultas dakwah dan komunikasi IAIN Mataram 90% menjadi tenaga pengajar pondok pesantren. Akan tetapi secara umum kita memandang bahwa IAIN Mataram sebagai bagian dari realitas Perguruan Tinggi, mempunyai tugas yang sama dalam membekali mahasiswanya untuk menghadapi masyarakat. Secara ideal, lewat tri darmanya. IAIN Mataram memang sudah mendeklarasikan niatan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Tetapi dalam ranah empiris, apakah hal ini sudah terwujud, adalah pertanyaan besar yang harus di jawab. Konsepsi akademik yang menempatkan masyarakat sebagai satu kesatuan akademik, baik dalam ranah pendidikan, penelitian maupun pengabdian.

Mahasiswa, Bukan Ilmu untuk Ilmu. Sebuah maqolah – yang sering di nisbatkan sebagai sebuah hadis, “al ilmu bila amalin ka al syajarotu bila tsamarin”, ilmu yang tidak di amalkan, bagaikan pohon yang tak berbuah. Jelas, buah dari pada ilmu adalah amal. Sehingga, sangatlah naïf ketika mahasiswa dan pasca pendidikan tidak mampu mengamalkan ilmunya. Dalam hal ini, ilmu bukan untuk ilmu, tapi ilmu untuk di amalkan kepada manusia. Perlu diakui, bahwa pendidikan di IAIN Mataram semata–mata hanyalah gradasi memperoleh ijazah, selebihnya tidak. Sehingga, proses pendidikan yang dilakukan mahasiswa hanya sebagai formalitas untuk mencapai gelar kesarjanaan. Hal ini juga sepertinya diamini oleh IAIN, yang nota bene sebagai lembaga yang bermisi pengabdian masyarakat. Ini dapat dilihat dari nuansa akademik yang ada. Muatan mata Kuliah yang idealnya adalah pembekalan mahasiswa untuk hidup di masyarakat, seakan didesain tidak demikian.


buletin KOM IKIP MATARAM

Assalamualaikum Wr.Wb
Salam pergerakan…!!!

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Rasulullah SAW atas semua jasa-jasa beliau dalam menyebarluaskan Islam yang sumber utama ajarannya adalah Al-Qur’an.
PMII komisa...riat IKIP Mataram adalah Komisariat terbesar kedua di kota Mataram setelah Komisariat IAIN Mataram, dengan umur yang cukup muda ini PMII Kom IKIP Mataram tentu masih belum matang dalam segala lini, sekalipun dalam beberapa program dan agenda pernah melakukan beberapa trobosan konkrit baik dalam agenda penguatan pemikiran maupun agenda kontributif lainnya, namun dengan ini pula tentu pengayoman dan kontribusi konstruktif dari pengurus cabang, senior dan alumni tentu masih sangat kami harapkan untuk eksistensi PMII KOM IKIP kedepannya.

Tanggal 26 November 2010 jum’at malam  adalah malam pembentukan sejarah baru dalam tubuh PMII KOM IKIP Mataram karena pada momentum tersebut atas konsorsium bersama Alhamdulillah PMII KOM IKIP Mataram mendeklarasi satu media inklusif untuk dijadikan sebagai tempat pembelajaran bagi kader dan anggota yaitu SETANN (selebaran tahunan) edisi 1, dan untuk di ketahui bahwa media ini tidak tentu waktu penerbitannya karena akan mengacu pada kondisi relitas obyektif dalam setiap waktunya.

Satu pribahasa “TIADA ROTAN AKARPUN JADI” saya pikir tepat kita ucapkan dalam deklarasi dan penerbitan SETANN ini, karena dengan dasar yang minim dan kondisi yang tidak efektif Alhamdulillah SETANN ini bisa terbit dalam waktu singkat, modal hajatan dan ikhtiar tinggi ternyata menjawab semuanya tanpa terduga. Dan Alhamdulillah sahabat-sahabat kader dan anggota PMII KOM IKIP menyambut antusias deklarasi dan terbitnya media ini.Semoga dengan terbitnya SETANN ini memberikan satu kontribusi konstruktif besar bagi warga gerakan, karena lewat media ini setidaknya merupakan satu tempat penyampaian suara hati kader dan anggota dan masukan-masukannya dalam rangka membangun bersama semangat gerakan untuk organisasi kita tercinta PMII dalam menatap masa depan.amieen. Mataram, 28 November 2010, Ketua komisariat IKIP Mataram (Sabolah Al-Kalamby)

Rayon Persiapan ABDURAHMAN WAHID

GAGSAN , KOMITMEN AWAL TERBENTUKNYA RAYON ABD. RAHMAN WAHID

Berawal dari kata  “komtmen” , dalam persfektip konsep pergerakan  akan mencoba menggapai sebuah kemajuan , karena memang dengan komitmen ini akan melahirkan sebuah perubahan, tentu segala aktivitas selalu di sertai dengan  plenning yang diiringi dengan komitmen tersebut. Terbentuknya  ...Rayon Abdurrahman Wahid adalah merupakan salah satu bentuk komitmen, gagasan dan inisiatif sahabat-sahabat Komisariat IKIP Mataram yang tergabung dalam satu  komitmen bersama. Dengan munculnya sebuah gagasan tersebut  lebih-lebih berada dalam pengurus  yang  menaungi Bidang  Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang sebelumnya tergabung Dalam Kepengurusan Rayon Budi  Utomo  ( FPMIPA) tentunya dengan berbagai macam pertimbangan  sehingga gagasan ini muncul. Pengurus  PMII Komisariat IKIP Mataram saat ini  dapat  merespond hal tersebut, Nah kemudian inilah yang menjadi barometer awal sehingga Rayon Abdurrahman Wahid lahir  atas dasar mutasi yang di alami oleh Rayon Budi Utomo, karena memang pada dasarnya rayon yang  baru terbentuk ini merupakan regenerasi dari pada rayon sebelumnya yang masih tergabung dalam 2 fakultas (FPMIPA/FIP)  yaitu Rayon Budi Utomo. satu hal yang menjadi kebanggaan di sertai dengan kekompakan yang tidak pernah terurai bahwa PMII  Komisariat  IKIP Mataram  sudah mampu melahirkan Regenerasi yang cukup progresif untuk memikirkan masa depan PMII. Namun  sekalipun itu merupakan sebuah kebanggaan atau apresiasi sangat tinggi  yang di alami oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII komisariat IKIP khususnya dan PMII kota Mataram umumnya, namun harapan kedepan kami yang menjadi pemegang amanat kepengurusan yang masih baru dan (Rayon Abdurrahman Wahid 05/12/2010) di sini sangat mengharapkan  support  dan bimbingan dari Senior entah itu dari Komisariat atau Cabang . Karena melihat Anggota ataupun Kader yang ada di Rayon ini masih kurang berpengalaman tentang bagaimana bekerja sesuai apa yang diharapkan sahabat-sahabat sesungguhnya.

“GAGASAN NAMA”

Abdurrahman wahid adalah tokoh pemikir yang lahir dalam komunitas islam yang bernaung di bawah organisasi terbesar di Indonesia  yaitu organisasi  NU (Nahdlatul Ulama) seperti yang kita tahu bersama bahwa Abdurrahman wahid yang kerap di kenal dengan “GUSDUR. Apalagi beliau pernah memimpin  organisasi sendiri .Bahkan  lebih dari itu  beliau   juga pernah  memimpin negara Indonesia. yang pada saat itu kita semua tahu, bahwa beliau  terkenal dengan ulama besar yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan yang ada  pada  Negara ini, dan semua itu dapat di rasakan oleh seluruh rakyat Indonesia  atas kepemimpinan nya. tokoh  paham “pluralis”, artinya beliau sangat cerdas dalam memimpin Indonesia ini . seperti yang kita tahu bahwa Indonesia adalah Negara multi kultur  baik dalam aspek keagamaan , suku dan sebagainya. sehingga dengan itu harapan kami selaku  “penulis”, gagasan, (ketua rayon terpilih ) yang menamakan rayon ini, beharap dengan membawa nama lembaga PMII yang masih di tatanan rayon mampu melahirkan gusdur-guisdur  baru, artinya generasi yang di harapkan khususnya di rayon ini  mampu mengimplementasikan nilai  yang di perjuangkan oleh seorang  gusdur sesungguhnya  dalam menghadapi persoalan miniature sebuah Negara atau kampus IKIP mataram ini yang tidak jauh beda dengan Negara indonesia. Amin….!!!

Mencetak Sejarah Untuk Menyongsong Masa Depan

Perjuangan bukanlah sebuah kata-kata, bukan pula tindakan sepontanitas, Namun perjuangan timbul dari niat yang paling dalam untuk melakukan sebuah aktivitas dengan dasar yang pasti (aktivitas yang di sertai dengan kekuatan reprensi, gagasan dan komitmen)  yang harus di pertahankan, di jaga  demi mewujudkan perjuangan tersebut serta ”istiqomah berbuat terhadap sesuatu yang diperjuangkan. Rayon Abdurrahman Wahid adalah salah satu betuk sejarah perjuangan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ada di Komisariat IKIP Mataram yang harus di catat, karena mengingat umurnya yang masih cukup muda, sudah  mampu menciptakan blok gerakan PMII di kampus IKIP Mataram dengan mulus. Terbentuknya Rayon Abdurrahman Wahid  juga merupakan  wujud  Implementasi perjuangan Komisariat kepada Rayon yang ada di IKIP Mataram,  tanpa terlupakan juga dengan perjuangan sahabat-sahabat  yang berada di Fakultas Ilmu Pendidikan .

Sahabat Burex Al-ghazaly yang merupakan hasil reproduksi Rayon Budi Utomo dan banyak sahabat-sahabat yang lain juga mampu mengemban serta melanjutkan  estapet perjuangannya di Fakultas Ilmu Pendidikan yang saat ini di bawah garapan Rayon Abdurrahman Wahid komisariat ikip mataram. bahkan satu kebanggaan bagi dia ketika proses pemilihan siapa yang sekiranya yang cocok memimpin rayon yang baru di rintis ini , ternyata secara aklamasi sahabat burex al-ghazaly yang sok elit itu lah yang di percayakan pada saat itu oleh sahabat - sahabat yang ada di Ikip Mataram. Dengan kepercayan itulah terkadang menjadi sebuah tanggung jawab besar bagi PMII Ikip mataram khususnya pimpinan rayon baru yang terpilih. (By : Burek Al-Ghazali)

BINTANG SEMBILAN KINI TERBIT DI LOMBOK BARAT

Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia adalah organisasi yang memang dinamis dalam gerakan dan optimis dalam ekspansi. Lombok barat adalah kabupaten yang sangat besar namun dalam sejarahnya belum pernah ada kibaran bendera kuning berbintang Sembilan di kabupaten ini, sehingga menjadi PR besar ketika melihat kabupaten sebesar ini belum diwarnai bender...a kuning.

Kini bintang Sembilan mulai terbit dilombok barat untuk mewarnai. Dengan manifiestasi awal Di beberapa kali melakukan MAPABA. Komisaiat IKIP Mataram sudah mulai banyak benih-benih yang mulai dititip untuk dirawat, komisariat persiapan nurul hakim Kediri adalah merupakan satu kampus yang mulai berani dan siap memilih PMII sebagai tempat belajar bersama dalam berkontribusi untuk kampus dan daerah. Dengan capaian luar biasa seperti ini mestinya diimbangi dengan perhatian yang penuh dari cabang pembimbing dalam memberikan semangat berorganisasi dan mengembangkan PMII khususnya di Lombok barat.

Dengan berdirinya komisariat persiapan yang baru ini akan makin menunjukan eksistensi PMII dalam menempuh zaman yang terkadang  membuat kita terlena, karena makin banyak komisariat dan cabang PMII di seluruh Indonesia akan makin mempermudah gerakan procedural dalam tubuh PMII.
Pengayoman dari kita yang mengaku sahabat adalah sangat di butuhkan oleh Sahabat-sahabat komisariat persiapan Lombok Barat untuk memenuhi hajatannya mengembangkan dan mengibarkan bendera kuning di Lombok Barat. (Ketua KOM PMII IKIP)

Bercinta dengan PMII

Sekilas ketika kita berbicara tentang cinta, melapaskan kata-kata cinta semua orang menjadi sumringah, bergairah, dan berbahagia bahkan mungkin berseri-seri, tertawa sendiri, senyam-senyum dan berjingkrak-jingkrak. Cinta memang membuat kita bahagia meskipun kadang kesedihan dan penderitaan melanda datang begitu saja bagai jailangkung, dan itu yang ...aku lakoni sekarang sahabat/i_ku, akan tetapi eeeeeeiitttt,,,!!! Tunggu dulu sahabatku, aku bercinta dengan PMII bukan dengan orang atau manusia. Aku begitu menikm ati bercinta dengan PMII hingga semuanya terasa begitu lengkap, semuanya penuh warna kebahagiaan, dan penderitaan dimana keduanya itu melengkapi melengkapi perjalanan cintaku bersama PMII, kebahagiaan dan penderitaan akan selalu beriringan dan bergandrengan, semuanya itu membuat perjalanan cintaku dengan PMII semakin menarik karena tanpa kebahagiaan hidup akan terasa tidak berarti, begitupun juga tanpa penderitaan kebahagiaan tidak akan mempunyai makna, mugkin ini terdengar lucu bagi sahabat/I, masak sich bercinta dengan benda mati yang hanya sekedar nama, mungkin bagi sahabt/I iya, akan tetapi bagiku tidak, aku merasakan bahwa PMII itu hidup, bernafas dan seolah-olah bercengkrama denganku, PMII memberikanku semuanya, kebahagiaan, senyuman, arti persahabatan, cinta, kekecewaan, dan yang paling tidak kalah banyaknya yang PMII berikan adalah pengalaman hidup dan knowledge. I love you PMII, I’am  really falling in love for PMII.  (By : Rohany Inta Dewi)

Sinergisitas Kuantitas Dan Kualitas PMII Komisariat IKIP Mataram

 “Kesuksesan Dalam Hidup Tidak ditentukan Oleh Kartu Baik, Tetapa Bagaimana Memainkan Kartu Buruk Dengan Baik”

Pergerakkan mahasiswa islam indonesia atau lumroh kita kenal dengan akronim PMII.PMII merupakan sebuah organisasi yang berbasis kemahasiswaan, keislaman, dan kebangsaan.dengan ketiga pilar itu organisasi kemahasiswaan ini sudah seyogyany...a secara kontinuitas mencetak kader kader bangsa yang potensial. baik secara pemahaman keagamaan, keindonesiaan maupun secara kapasitas intelektualitas akademik, sesuai dengan basic serta background kampus masing masing. Relevansinya dengan ilustrasi diatas, jikalau kita refleksi kembali dalam sebuah landasan organisasi secara struktural yaitu anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) yang termaktub dalam BAB IV Pasal 4 mengatakan bahwa organisasi PMII bertujuan “menciptakan insane muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbuudi pekerti luhur, cakap, bertanggung jawab mengamalkan ilmunya, serta tetap konsisten dan istiqamah dalam memperjuangkan cita cita dan kesatuan negara republik indonesia”

Merupakan harapan ideal dari organisasi yang tercinta ini. Jikalau grand agenda ini selalu secara intens diperjuangkan dalam praksis praksis kehidupan berorganisasi. Namun yang harus menjadi refleksi dan evaluasi kader pergerakan secara totalitas, apakah visi besar ini sudah secara maksimal dan optimal di implementasikan serta diaktualiasikan dalam tubuh dan kerja organisasi yang beraqidah islam ahlussunnah waljamaah ini. kita fikir jawabannya adalah sudah maksimal tetapi belum optimal. ”kenapa demikian???

Berawal dari struktural yang menaungi sebuah kampus atau lebih sahabat sahabat kenal dalam komunitas pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII). yaitu komisariat, wabil khusus PMII Komisariat IKIP Mataram. Merupakan PMII Komisariat yang terbesar ke-2 dari Komosariat Komisariat PMII kampus lain setelah Komisariat IAIN Mataram yang merupakan sentrum gerakam PMII Kota Mataram. terbukti PMII Komisariat IKIP Mataram sudah bisa membentuk 2 Rayon yakni Rayon Budi Utomo  FPMIPA dan FIP, dan Rayon ki hajar dewantara yang menaungi Fakultas FPOK dan Fakultas FPBS, hal ini membuktiakan bahwa dari sisi kuantitas PMII Komisariat IKIP Mataram sudah tidak diragukan lagi. Juga terbukti dari database dan arsip organisasi eksplanasi seluruh kader maupun anggota yang ada di PMII IKIP Mataram. Tentu dengan kuantitas sebesar itu akan membawa angin segar dalam perbaikan kualitas gerakan dilingkungan kampus yang basicnya pendidikan (education) atau keguruan. Namu yang menjadi soal adalah dengan kuantitas yang begitu besar, belum seimbang (balance) dengan kualitas yang diharapkan.

Ada hal yang menyebabkan kuantitas dan kualitas dari kader maupun anggota PMII Komisariat IKIP Mataram belum mencapai kulminasi terequiliberiumkan, diantaranya adalah pertama: lemahnya tradisi penguatan intelektual yang menjadi warisan dari founding fathers organisasi ini.hal semacam ini berimplikasi pada lemahnya pemahaman kader maupun anggota terhadap produk produk vital keorganisasian seperti aswaja, PKT, NDP, PPTA, dan lain sebagainya.dengan kelemahan seperti ini kualitas dari kader PMII IKIP mataram menjadi tidak punya berganning dalam level level struktural PMII. kedua: kurangnya atensi serta mentoring yang dilakukan struktural cabang sehingga berimplikasi terhadap minimnya informasi tentang agenda agenda kaderisasi formal PMII.sehingga kualitas dan mutu yang diharapkan dari kader maupun anggota tidak tersampaikan. ketiga: masih kurangnya senior dan alumni yang mampu dirangkul oleh PMII Komisariat IKIP.Persoalan ini berimplikasi pada kurangnya jaringan dan akses dari setiap kader yang ada, padahal senior dan alumni merupakan satu satunya aset terbesar organisasi, kalau bisa kita analogikakan, bahwa tidak akan tumbuh dan besar seorang anak kalau tidak selalu diberikan perhatian, pengayoman, bahkan pendidikan dari orang tuanya.

Mustahil dapat teraktualisasikannya agenda besar PMII yaitu melakukan transpormasi keagamaaan, Kebudayaan, Sosial, Ekonomi, serta perbaikan konstelasi politik nasional, kalau tidak ditunjang dengan kualitas dari kader PMII yang profesional-proporsional dan potensial. Berkiblat dari tiga item persoalan diatas sudah sepatutnya seluruh elemen dan komponen pergerakan khususnya komisariat  IKIP Mataram untuk  bersinergi serta secara sustainable membangun konsolidasi organisasi yang masif, baik dengan kader, senior dan alumni. Demi terwujudnya insane kader pergerakan yang Ulul Albab.  (By : Hirlan Al-Ony)

INDAHNYA KEBERSAMAAN DALAM BERORGANISASI



Bahasa singkat dan wajah ceria disamping merupakan sebuah entitas dari sebuah indahnya kebersamaan, dengan susunan kata yang sederhana itu pula terkandung cakupan makna yang sangat luas adanya, betapa tidak karena kebersamaan adalah satu kegiatan yang mestinya tetap dijaga karena merupakan roh dalam sebuah organisasi.

PMII cabang ...kota mataram adalah sentrum gerakan dan merupakan cabang tertua di nusa tenggara barat, dengan umur yang cukup tua ini tentu PMII kota mataram telah banyak berkontribusi dalam hal evaluasi dan membangun daerah yang lebih baek.
Semua organisasi mesti menemui penyakit yang namanya penyakit pilek yang cepat tertular dan cepat pula sembuhnya, tak  terkecuali PMII, PMII dalam realitasnya hari ini sedang pilek, akan tetapi mudahan ini bukan merupakan pilek menahun karena kalau hal ini terjadi maka pilek ini akan menjadi boomerang dalam tubuh PMII Kota Mataram ini.
Indahnya kebersamaan adalah bahasa yang keluar dari mulut bodoh seorang kader yang sampai hari ini masih merindukan agenda kebersamaan.
PMII kota mataram kini sudah memiliki 5 komisariat (definitive dan persiapan) komisariat IAIN,IKIP,UNW,dan UNRAM, merupakan sebuah predikat yang luar biasa dalam pencapain ini, namun tidak aka nada kata puas dalam tubuh organisasi PMII untuk memperbanyak kuantitas dan menunjang kualitas.

Untuk menunjang perawatan kader sebanyak ini di PMII Kota mataram mestinya harus ada agenda continue yang bernuansa kebersamaan di tingkatan kampus dan kota, salah sedikit memaknai kebersamaan ini akan menjadi sebuah persoalan berkelanjutan dalam tubuh organisasi, kebersamaan dalam lingkup PMII Kota Mataram harus menjadi preioritas pengurus karena dengan banyaknya komisariat yang muncul mesti diimbangi dengan doktrin kebersamaan sehingga tidak adanya kesan dikotomi dalam sebuah kepengurusan baik komosariat maupun rayon, karena kita masih dalam satu naungan bendera kuning berbintang Sembilan.
“Tidak ada perubahan tanpa kebesamaan” mestinya harus menjadi kajian dan refrensi kita dalam membangun dan mengembangkan sebuah organisasi karena kalau kita apersepsi, bahwa organisasi kita adalah organisasi kader yang seyogyanya tetap memprioritakan yang namanya kebersamaan untuk menunjang anggota dan kader yang menjadi generasi penerus estapet keorganisasian PMII.

Banyak orang yang ketahui indahnya sebuah kebersamaan, namun hanya sebatas wacana belaka, namun banyak orang pula yang jarang melakukan agenda kebersamaan sehingga kita akui bersama bahwa tidak hanya wacana yang mesti ditonjolkan tapi implementatif yang mesti di pikirkan dan di kedepankan Talk Less Do More. (By : Sekum KOM PMII IKIP)

PENGAYOMAN,,, KEBUTUHAN PRIMER KADER DAN ANGGOTA DI TIAP-TIAP TINGKATAN PENGURUS

“……tumbuh subur-tumbuh subur kader PMII”


Kaderisasi adalah suatu agenda penting dalam sebuah organisasi tak terkecuali PMII, PMII adalah organisasi kader yang tentu pada hakekatnya tidak akan terlepas dari yang  namanya Kaderisasi,  kita semua  ketahui bahwa ada 3 tingkatan Kaderisasi formal PMII yaitu masa penerimaan anggota baru yang biasa disin...gkat  MAPABA , Pelatihan Kader Dasar  (PKD), dan Pelatihan Kader Lanjut (PKL).

 Kader yang sudah melewati Kaderisasi trakhir yaitu PKL mungkin tidak perlu dipertanyakan lagi militansi dan ke PMIIannya, namun pertanyaan selanjutnya apakah dengan Kaderisasi formal MAPABA dan PKD sudah cukup menjanjikan potensi kepada anggota dan kader untuk meneruskan estapet prjuangan di tingkat pengurus…..?????

Secara obyektif kita akui dan sepakati sahabat-sahabatiku bahwa tidak cukup kemudian ketika indicator dari sebuah pengurus mengatakan bahwa Kaderisasi formal tersebut adalah agenda produktif dalam Kaderisasi PMII, efektif mungkin ia Cuma produktif tidak, kenapa demikian…??? karena memang kita mesti ketahui bersama bahwa agenda follow up adalah segmen agenda yang mesti dan wajib  dilakukan di tingkatan pengurus , baik dalam bentuk diskusi maupun format pengayoman yang lain.
Pengayoman adalah sebuah kosakata yang general secara makna dan berat-berat amat dalam implementatif  Karena mau tidak mau kalu sudah berbicara pengayoman dalam organisasi tentu kita akan berbicara masalah militansi, dedikasi, dan loyalitas suatu individu selaku subjek pengayom.

Pengayoman dalam organisasi PMII dalam realitas kekinian adalah suatu hal pokok yang dibutuhkan setiap anggota dan kader  sebagai entitas jargon PMII “…,…CERDASKANLAH SAHABTMU” tepat kita katakan bahwa pengayoman adalah kebutuhan primer kader dan anggota karena  dengan pengayoman dari senior inilah akan muncul banyak macam rasa dalam diri kader dan anggota tak lebih rasa emosional keorganisasian, dengan ini kemudian cita-cita dan estapet gerakan akan trus dinamis  dan optimis untuk mlangkah menatap kedepan.

Tulisan ini merupakan suara hati yang verbal dari anggota kader yang masih haus akan pengayoman dan bimbingan , sehingga mudahan dengan telah terbitnya tulisan ini ada hal lebih yang bisa kita petik tuk merubah segala kebuntuan dan kesalahan yang ada dalam tubuh organisasi kita yang tercinta ini.amieen. (By : Ketua Kom IKIP Mataram)